Mahfud Md Geram Kasus Korupsi BTS Dikaitkan dengan Satria-1
Plt Menkominfo Mahfud Md membantah adanya kaitan kasus korupsi BTS 4G dengan proyek Satelit Republik Indonesia atau Satria-1 yang baru saja diluncurkan pada hari ini, Senin (19/6/2023).
“Saya ingin membantah pendapat yang mengatakan Satria-1 atau Satelit Republik Indonesia tidak ada gunanya, karena jaringan di Bumi itu tidak bisa tersedia terhubung, dengan adanya kasus BTS 4G yang sekarang ditangani Kejaksaan Agung,” ujar Mahfud dalam pernyataannya.
Sebagai informasi, Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mengusut kasus korupsi BTS 4G yang menyeret Menkominfo Johnny G Plate hingga Dirut Bakti Kominfo Achmad Anang Latif.
Kasus ini bermula saat pemerintah berencana memperluas jaringan internet di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) melalui pembangunan infrastruktur BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kominfo Tahun 2020-2022.
Proyek tersebut harusnya sudah selesai pada Desember 2021, namun akhirnya diundur hingga Maret 2022. Dari anggaran Rp 10 triliun, yang dilaporkan hanya sekitar Rp 2 triliun.
Meski satelit Satria-1 dan proyek BTS 4G sama-sama dikerjakan melalui Badan Layanan Umum (BLU) Bakti Kominfo, Mahfud menegaskan kembali kasus dugaan korupsi BTS 4G itu tidak ada kaitannya.
“Sekali lagi saya tegaskan ini tidak ada hubungannya dengan kasus BTS 4G, karena ini proyek tersendiri untuk memberikan layanan publik di 3T, terutama untuk sekolah, rumah sakit, kantor pemerintah, pos-pos Polri dan TNI di daerah terpencil,” tuturnya.
Satelit Satria-1 merupakan proyek strategis nasional seperti tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Untuk Melihat Perpers No 56 Tahun 2018 Dapat Dilihat di binamargadki.net
Wahana antariksa itu dimanfaatkan untuk pemerataan akses internet dengan target dapat menyediakan layanan di 50 ribu titik di seluruh Indonesia.
Sukses Meluncur, Satelit Satria-1 Menuju Atas Papua
Peluncuran Satelit Republik Indonesia atau Satria-1 telah berhasil dilakukan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada Minggu (18/6/2023) waktu setempat.
Satelit Satria-1 saat ini menuju slot orbit 146 derajat Bujur Timur, yakni tepat berada di atas wilayah Papua.
Awalnya, peluncuran satelit internet pemerintah itu akan dilangsungkan pada pukul 18.04 waktu setempat. Namun kemudian tertunda selama 17 menit hingga akhirnya bisa mengangkasa pada pukul 18.21 waktu setempat.
Plt Direktur Utama Bakti Kominfo, Arief Tri Hardiyanto berharap satelit Satria-1 akan menempati orbit dan beroperasi dengan baik.
“Alhamdulillah tadi peluncuran berlangsung dengan baik. Ini capaian yang sangat hebat dan keberhasilan atas doa seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya usai menyaksikan Peluncuran SATRIA-1 di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat, Minggu (18/06/2023).
Disampaikan Arief, pasca peluncuran satelit Satria-1 ini akan dipantau oleh Thales Alenia Space untuk memastikan seluruh perangkat bisa berfungsi dengan baik.
“Mudah-mudahan semua perangkat yang ada di Satria-1 dapat bekerja dengan baik solar cell dan antenanya. Dan bisa terkendali dari stasiun bumi,” tuturnya.
Adapun, satelit Satria-1 ini belum bisa langsung beroperasi karena harus melalui berbagai proses pengujian dan ditargetkan dapat dimanfaatkan pada awal tahun 2024.
“Semoga seluruh tahapan berjalan lancar hingga nanti bisa menempati orbit pada bulan November 2023,” ujarnya.
Recent Comments